Wow! Pesona Mesjid Haji Keuchik Leumiek, Mesjid Indah di Banda Aceh yang Bergaya Timur Tengah

Masjid Haji Keuchik Leumik yang terletak di Kompleks Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Haji Keuchik Leumik, Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, mengadopsi gaya arsitektur Masjid Nabawi yang berada di pusat kota Madinah, Arab Saudi.

Mesjid Haji Keuchik Leumiek

Masjid indah nan megah ini berada di pinggiran Krueng Aceh yang merupakan sedekah jariyah dari keluarga besar Haji Keuchik Leumik. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat edukasi dan silaturahmi bagi masyarakat.

Mesjid ini diresmikan Senin (28/1) lalu oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dan beliau sekaligus memberikan apresiasi khusus kepada Harun Keuchik Leumiek dan keluarga yang telah  membangun masjid yang indah, tepat di sisi sungai Krueng Aceh.

Masjid Haji Keuchik Leumiek ini memiliki luas komplek 3.500 meter dengan lima kubah dan mampu menampung sekitar seribu orang jamaah.

interior mesjid keuchik leumik

Tak hanya itu, fasilitas pendukung seperti area parkir yang memadai, tempat wudhu yang bersih serta taman yang khas membuat banyak pengunjung tambah betah berada dalam komplek masjid ini.

Siapa Haji Harun Keuchik Leumik

H. Harun Keuchik Leumiek (juga ditulis Harun Keuchik Leumik, lahir di Banda Aceh, 19 September 1942) adalah seorang pengusaha, wartawan, penulis, dan tokoh masyarakat Aceh, Indonesia.

haji harun keuchik leumik

Sempat mengenyam pendidikan formal di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala sampai semester I, selanjutnya ia terjun langsung dalam bisnis keluarga yang sejak tahun 1950-an telah memiliki usaha kerajinan emas dan toko emas.

Sejak tahun 1970-an ia menjadi wartawan Mimbar Swadaya Banda Aceh, wartawan Harian Mimbar Umum Medan, dan wartawan Harian Analisa Medan yang masih ia tekuni sampai sekarang. Selain itu, ia mengumpulkan benda-benda antik dan bersejarah terutama benda-benda peninggalan Aceh sejak tahun 1980.

Pesona Mesjid Haji Keuchik Leumiek

Jumlah koleksinya mencapai 300 buah perhiasan emas kuno yang 95 % adalah perhiasan emas Aceh, 30 kain sutera Aceh, 13 stempel kerajaan Aceh, 5 Al-Quran tulisan tangan dari abad 13, senjata tajam sebanyak 100-an buah, dan 600 buah koin kerajaan Aceh. Benda-benda bersejarah yang ia kumpulkan secara perlahan selama kurun waktu 30 tahun tersebut kini ia simpan di museum mini "H. Harun Keuchik Leumik" yang berlokasi di kediaman pribadinya di Desa Lamseupeueng, Simpang Surabaya, Banda Aceh.

mesjid indah di aceh

Berkat dedikasi dan pengabdiannya terhadap seni dan budaya Aceh, ia menerima penghargaan berupa "Piagam Anugerah Kebudayaan" dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Republik Indonesia pada tahun 2006. Museum Rekor Indonesia (Muri) pun memberikan apresiasi atas koleksinya berupa rencong raksasa sepanjang dua meter yang ditempa para pengrajin sentra rencong di kawasan Baet, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar. Sebagai tambahan, Salah satu karya tulisnya yang diterbitkan adalah buku Perhiasan Tradisional Aceh yang terbit pada tahun 1998.

mesjid harun keuchik leumik

Haji Harun Keuchik Leumik bersama-sama keluarganya juga membangun Mesjid bergaya Nabawi di daerah Lamseupung dan diberi nama Mesjid Haji Keuchik Leumiek.