Widget HTML #1

Kisah Aneh Tapi Nyata Korban Tsunami Aceh 2004 -Selamat dari Gulungan Gelombang, Bertemu Ular Raksasa di Atas Pohon

Tsunami Aceh - Tepat hari ini, 26 Desember 2018, 14 tahun lalu terjadi bencana tsunami di Aceh. Ribuan orang meninggal dan kehilangan tempat tinggal karena bencana ini. Ada banyak kisah yang terjadi saat bencana tsunami ini terjadi. Kisah-kisah itu tertuang dalam sebuah buku berjudul "Tsunami dan Kisah Mereka" yang diterbitkan Badan Arsip Provinsi Aceh tahun 2005.
Kisah Aneh Tapi Nyata Korban Tsunami Aceh Selamat
Seorang pria duduk di pusat Perniagaan Banda Aceh Lamase yang hancur akibat tsunami pada 28 Desember 2004
Satu di antara kisah itu adalah kisah yang dialami Dahawan. Berikut kisahnya:

"Saat gempa terjadi saya berada di rumah bersama keluarga, yaitu ibu Wansari, 45 tahun, adik, Abdul Rapu, 18 tahun, Azwar, 25 tahun, keponakan, Sahibun, 24 tahun, Saidi, 18 tahun, dan dua orang anak kos (Arraniry dan Saman).

Karena getaran gempa terasa sangat kuat kami semua turun dari rumah panggung yang kami tempati.
Saat itu saya dan ibu menuju belakang rumah dan kami berdua duduk bertasbih di atas kayu-kayu.

Di lingkungan sekitar saya melihat tetangga juga duduk duduk seperti kami.

Ekspresi mereka tampaknya semua ketakutan. Sebagian anak-anak ada yang menangis.

Saat sedang terjadi gempa suasana alam terasa sepi, tidak ada suara angin, tidak ada juga terdengar suara binatang.

Setelah gempa selesai kami berkumpul di teras rumah. Beberapa tetangga juga datang ke rumah saya.

Saat itu kami sedang membahas gempa yang baru saja kami rasakan.

Saat itu saya bertanya kepada ibu Cut Faridah, tetangga saya, "Bala apa yang akan terjadi" Ibu Cut Faridah mengatakan bahwa jika terjadi gempa pada hari Minggu akan banyak meninggal dunia kaum muda.

Kemudian dia juga berkata bahwa jika gempa terjadi sedahsyat ini kemungkinan air laut akan meluap ke darat.

Tidak lama setelah itu terjadi lagi gempa susulan yang skalanya lebih kecil.

Dalam waktu yang bersamaan terlihat orang-orang berlarian di jalan lingkar kampus.

Orang-orang itu berlari panik sambil meneriaki, "Air laut naik...!, air laut naik...!"

Saat itu saya belum percaya bahwa air laut naik. Beberapa saat kemudian datang adik saya dari kota, Marniah, 27 tahun.

Kebetulan hari itu dia sedang berada di tempat kursus menjahit.

Karena sudah terjadi gempa dia langsung pulang. Dengan ekspresi yang sangat serius dan takut mengabarkan kepada kami bahwa air laut sudah naik.

Kebetulan dia sudah melihat air di laut sedang menuju ke darat saat berada di atas jembatan Lamnyong.

Mendengar berita dari adik saya baru saya yakin dan percaya bahwa memang betul air laut naik.

Saya bergegas mengenakan pakaian mengunci pintu rumah, dan tergesa-gesa meninggalkan rumah karena melihat orang orang sudah pergi meninggalkan rumah.

Tujuan saya waktu itu tidak jelas ke arah mana.

Pokoknya kami harus segera pergi. Saat berjalan dari rumah saya memegang ibu dan sebuah tas berisi ijazah dan dokumen dokumen penting lainnya.

Adik-adik dan anak-anak kos serta keponakan sudah pergi duluan, masing-masing menyelamatkan diri.

Saat dalam keadaan panik tersebut, datang Azwar yang sebelumnya keluar dengan sepeda motor untuk melihat-lihat keadaan, balik dan mengatakan kepada kami agar segera naik ke sepeda motornya.

Ibu dan Marniah dibonceng oleh Azwar, sedangkan saya berlari di belakang mereka.
Baru sekitar lima puluh meter kami beranjak, air yang berwarna sangat hitam sudah tampak dari arah barat, utara, dan timur.

Waktu itu posisi saya dengan air masih sekitar seratus meter. Ketinggian air saat itu masih sekitar satu meter di atas permukaan tanah.

Saya sempat melihat bangunan-bangunan roboh diterjang air itu.

Begitu juga pohon-pohon. Saya mendengar suara air memamah apa saja yang ada di depannya saat mengalir.

Tampaknya, meskipun setinggi 1 meter air tersebut cukup bertenaga. Saat panik itu saya berpikir dunia kiamat.

Saya intruksikan kepada Azwar agar segera memberhentikan sepeda motor, menurunkan ibu dan Marniah.

Setelah Azwar memakirkan adik Marniah berpegangan hendak berlari ke Asrama PGSD.

Berhubung kondisi adik dan ibu sudah sangat lemah, ketakutan, dan trauma, mereka tidak sanggup berlari lagi.

Mereka segera saya angkat ke atas beton setinggi satu setengah meter yang ada di samping lapangan bola dekat Asrama PGSD.

Sementara Azwar saya lihat sudah berada di ujung tiang listrik yang ada di pinggir jalan lingkar kampus. Dia sekitar lima meter dengan tembok.

Saya terus mengawasi posisi air. Sudah sangat dekat, dan semakin dekat, tinggal sekitar sepuluh meter di belakang kami.

Pada saat yang paling kritis itu, ibu berucap, "Bertasbih Nak, dan serahkan diri kepada Allah swt, kita ini lemah, Lahaula walakuata illabillah.

Saat kami bertasbih air sudah menghantam kami dari depan dan belakang. Tembok tempat kami berdiri pecah dan roboh.

Kami bertiga terangkat ke atas, lalu jatuh ke dalam air, lantas kami terpisah ditelan gelombang.

Saya merasakan langsung digulung-gulung air hitam itu. Saat digulung-gulung air saya sempat menutup hidung dan mulut dengan telapak tangan.

Sementara tas dokumen tidak terlepas di tangan kiri.

Saat itu saya pasrah kepada Allah swt. Saya berpikir bagaimana sakitnya ditarik nyawa.

Dalam hati terus berzikir kepada Yang Maha Kuasa. Secara fisik saya merasakan kesakitan yang luar biasa oleh hantaman-hantaman kayu, seng, beton, dan sebagainya.

masjid baiturrahman setelah tsunami aceh
Kondisi disekitar masjid Baiturrahman setelah tsunami Aceh 2004
Dalam air itu saya sempat berpikir ke mana ibu dan adik-adik saya yang tadinya bersama saya.

Saya terus berusaha menggapai-menggapai permukaan air yang sangat deras itu. Tiba-tiba saya terpental ke permukaan air.

Saya langsung terlihat ibu di sebelah kanan saya, kira-kira empat meter jaraknya.

Saya dengan cepat meraih tangan ibu, dan berhasil saya pegang ibu. Saat itu ibu juga tidak berpegangan pada apa pun.

Dia sempat mengatakan lagi, "Jangan lupa berzikir kepada Allah swt. Manusia lemah, tidak bisa membantu kita. Hanya Allah swt yang bisa membantu kita".

Posisi saya saat itu di sekitar lapangan bola, kira-kira tujuh puluh lima meter dari tembok tempat saya berdiri semula.

Berarti saya sudah digulung air sejauh tujuh puluh lima meter dalam waktu kira-kira empat menit bergelut di dalam gulungan air.

Saya dan ibu berpegangan di dalam air dan dibawa arus ke sana-sini. Tiba-tiba hanyut sebatang sebatang pohon besar ke dekat kami.

Pohon itu menabrak kami sehingga kami terpisah. Saya hanyut ke arah timur, sedangkan ibu terbawa arus ke arah barat.

Saya sempat melihat ibu tenggelam di telan arus.

Baru tiga meter saya dibawa arus ke arah timur, terlihat Marniah yang baru muncul dari dalam air Saya raih dan saya pegang erat dia.

Saya dan adik ini terbawa arus ke arah timur.

Kira-kira lima meter sempat berpegangan tiba-tiba kami terganjal dan tersangkut di pagar lapangan bola.

Saat itu datang lagi sebuah gelombang besar. Adik terangkat oleh gelombang tersebut dan terhempas ke sebelah pagar.

Sementara saya tersangkut di sebelahnya. Tidak lama kemudian saya pun terpental ke sebelah pagar itu oleh hempasan gelombang yang datang berikutnya.

Saat saya tersangkut di pagar, datang sebatang pohon menabrak lagi saya.

Saat itu saya terjepit. Agar bisa menolak balok, tas yang berisi dokumern penting terpaksa saya lepaskan. Jam tangan pun saya lepaskan karena tangan terjepit.

Saya dan adik diputar-putar oleh arus yang sangat kencang. Adik diputar dan diseret arus kencang ke arah barat sementara saya diseret arus ke arah timur, ke dekat Masjid Pancasila, Kompleks Asrama Mahasiswa Unsyiah.

Ketinggian air di sekitar itu mencapai dua setengah meter. Saya sempat memegang sebuah balok besar dan dibawa arus ke arah timur melalui arah selatan Masjid Amal Muslim Pancasila.

Saat itu saya melihat ke arah laut. Terlihat rumah, pohon, binatang ternak, mobil, dan anak-anak yang menangis minta tolong di atas permukaan air.

Ada yang hanyut bersama kasur, bersama pohon, dan sebagainya.

cerita tragedi tsunami aceh 26 desember 2004
Korban Tsunami Aceh
Saat itu tidak ada yang bisa membantu. Ada niat untuk membantu orang-orang, tetapi karena air cukup deras tidak ada yang bisa saya bantu.

Dari tempat itu saya terus dibawa arus ke arah selatan.

Sekitar lebih-kurang seratus meter kemudian, saya sudah berada di dekat pohon besar yang terdapat di sekitar gedung peternakan lama atau di belakang Meunasah Dusun Sederhana.

Di tempat itu saya terdesak dan terjepit oleh puing-puing yang sudah cukup banyak berkumpul.

Saat itu, sekitar dua meter di depan saya, terlihat seekor ular, kira-kira besarnya sebesar pohon pinang, dan ular itu sudah membuka lebar mulutnya sedang menuju ke arah saya.

Saat itu saya berkata, "Hai ular, kamu makhluk Allah, saya juga makhluk Allah, kita sama-sama yang ingin menyelamatkan diri".

Akhirnya ular itu berpaling dan menuju ke arah lain.

Beberapa saat berada di tempat itu saya melihat Azwar sedang mendekati saya dengan cara mengapungkan diri bersama balok-balok.

Ketika sudah dekat dengan posisi saya dia melemparkan seutas tali kepada saya. Saya tangkap segera tali itu.

Dia menarik saya sampai ke pohon besar tersebut. Sampai di bawah pohon besar saya melihat ke atas pohon hendak naik melalui cabang-cabang yang menjuntai ke bawah.

Kami tidak bisa naik melalui batang karena terlalu besar.

Saat hendak naik saya melihat di atas pohon besar itu juga ada seekor ular sebesar botol sirop yang sedang berhadapan dengan saya.

Ular tersebut seolah-olah hendak menerkam saya. Tampaknya ular tersebut lebih ganas.

Saat itu saya berkata kepada ular tersebut seperti yang saya katakan kepada ular sebelumnya. Ular itu pun berpaling dan naik menuju ke cabang yang paling atas.

Akhirnya saya dan Azwar naik ke atas pohon itu. Beberapa saat berada di atas pohon itu terasa gempa susulan mengguncang lagi, tetapi tidak sekuat gempa pertama.

Saat itu Azwar sudah turun untuk mencari ibu dan Marniah. Di pohon itu saya hanya sendiri saat itu.

Di bawah pohon itu saya melihat orang orang yang terapung-apung di atas puing puing.

Mereka semua mohon pertolongan. Ketinggian air belum berkurang.

Setelah terjadi gempa susulan, muncul gelombang berikutnya, tingginya kira-kira enam meter.

Saya melihat orang-orang yang tampak terapung tadi tenggelam lagi bersama gelombang tersebut.
Perasaan saya pohon tersebut berjalan ke arah laut. Saat itu prediksi saya waktu kira-kira pukul 10.30 WIB.

Setelah gempa susulan dan hempasan gelombang terakhir saya mendengar azan, entah dari masjid mana saya tidak tahu pasti. Setelah azan itu saya melihat berangsur air surut.

Setelah kira-kira 30 menit, saya turun dari pohon itu melalui cabang-cabang yang menjuntai ke bawah. Ketika saya sampai di bawah air masih tersisa sebatas dada saya.
Mesjid Raya Baiturrahman Selamat dari Tsunami Aceh
Mesjid Raya Baiturrahman Selamat dari Tsunami Aceh
Saya terus berenang ke sana ke sini untuk mencari ibu, dan adik-adik yang belum jelas nasibnya. Posisi saya masih di sekitar Kompleks Peternakan.

Cukup banyak saya temukan mayat dan orang terluka dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

Mereka tersangkut di antara puing-puing, terjepit di antara balok-balok, terdampar di atas kasur-kasur, dan sebagainya.

Setengah jam kemudian, saya melihat Azwar sedang menarik sebuah sampan.

Dalam sampan ada ibu dan di belakang sampan ada adik perempuan, Marniah, yang bergantungan di ujung sampan. Ketinggian air saat itu masih sebatas dada.

Saya sangat bahagia ketika mengetahui Azwar berhasil menemukan ibu dan adik perempuan dalam keadaan selamat. Saya terus mendekati mereka.

Posisi mereka juga di Kompleks Peternakan, mendekati Jalan Lingkar Utara Kampus. Azwar sedang menarik perahu itu ke arah perkarangan rumah kami.

Saya berhasil mendekati mereka. Dalam perasaan yang sangat terharu saya memeluk ibu dan adik-adik.

Ibu saya dadanya sudah patah. Saya berhasil membawa ibu dan adik ke dekat posisi rumah kami, tepatnya ke rumah Cut Faridah, tetangga kami. Kami sekeluarga berkumpul di atas tingkat dua rumah tersebut.

Pukul 14.00 WIB saya sudah berkumpul dengan semua keluarga di tempat itu.

Pukul 18.00 WIB kami turun dari rumah ibu Cut Faridah menuju ke Sektor Selatan Kopelma

Darussalam untuk mengungsi ke rumah almarhum Pak Gazali, dosen Fakultas Hukum Unsyiah.

Kami mengungsi selama dua malam di rumah tersebut. Karena ibu sakit parah kami sekeluarga
mengungsi ke rumah famili di Peukan Bilui, Darul Imarah, Aceh Besar, sekaligus untuk berobat selama lebih kurang satu bulan.

Setelah itu, bulan Februari 2005, saya sekeluarga pindah tinggal ke rumah kos di Desa Tanjung Selamat, Darussalam, Aceh Besar.

Dalam peristiwa tsunami, kecuali keluarga inti, saya banyak kehilangan keluaraga dari pihak ibu dan bapak.(*)
(Dituturkan Dahawan, 30 tahun, Wiraswasta, Desa Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh seperti termuat dalam buku "Tsunami dan Kisah Mereka", diterbitkan Badan Arsip Provinsi Aceh tahun 2005) . Sumber



The marketing plan section of the business plan explains how you're going to get your customers to buy your products and/or services. The marketing plan, then, will include sections detailing your:


Products and/or Services and your Unique Selling Proposition
Pricing Strategy
Sales/Distribution Plan
Advertising and Promotions Plan

The easiest way to develop your marketing plan is to work through each of these sections, referring to the market research you completed when you were writing the previous sections of the business plan.


(Note that if you are developing a marketing plan on its own, rather than as part of a business plan, the plan will also need to include a Target Market and a Competitors' Analysis section. You can learn how to do these sections in How to Write the Market Analysis Section of the Business Plan and How to Write the Competitors' Analysis Section.)

Marketing Plan Sections
Products/Services - Unique Selling Proposition (USP)
Focus on the uniqueness of your product or service and how the customer will benefit from using the products or services you're offering. Use these questions to write a paragraph summarizing these aspects for your marketing plan:

What are the features of your product or service?
Describe the physical attributes of your product or service, and any other relevant features such as what it does or how your product or service differs from competitors' products or services.
How will your product or service benefit the customer?
Remember that benefits can be intangible as well as tangible; for instance, if you're selling a cleaning product, your customers will benefit by having a cleaner house, but they may also benefit by enjoying better health. Brainstorm as many benefits as possible to begin with and then choose to emphasize the benefits that your targeted customers will most appreciate in your marketing plan.

What is it that sets your product or service apart from all the rest? In other words, what is your Unique Selling Proposition, the message you want your customers to receive about your product or service that is the heart of your marketing? Marketing plans are all about communicating this central message to your customers.

· Unique selling propositions should be short (no more than a sentence) and concise.


Examples of Unique Selling Propositions


· Domino's Pizza - "We deliver hot, fresh pizza in 30 minutes or less, or it's free."

· FedEx Corporation - "When it absolutely, positively has to be there overnight."

· M&Ms - "The milk chocolate melts in your mouth, not in your hand."

· Dollar Shave Club - “Everything you need in the bathroom - from razor blades to grooming products - automatically delivered to your door. It doesn’t get any simpler than that.”

Pricing and Positioning Strategy
The pricing strategy portion of the marketing plan involves determining how you will price your product or service; the price you charge has to be competitive but still allow you to make a reasonable profit.

Being "reasonable" is key; you can charge any price you want to, but for every product or service there's a limit to how much the consumer is willing to pay. Your pricing strategy needs to take this consumer threshold into account.

The most common question small business people have about the pricing strategy section of the marketing plan is, "How do you know what price to charge?"

Basically, you set your pricing through a process of calculating your costs, estimating the benefits to consumers, and comparing your products, services and prices to others that are similar.

Set your pricing by examining how much it cost you to produce the product or service and adding a fair price for the benefits that the customer will enjoy. Examining what others are charging for similar products or services will guide you when you're figuring out what a fair price for such benefits would be. You may find it useful to conduct a Breakeven Analysis.

The pricing strategy you outline in your marketing plan will answer the following questions:

What is the cost of your product or service? Make sure you include all your fixed and variable costs when you're calculating this; the cost of labor and materials are obvious, but you may also need to include freight costs, administrative costs, and/or selling costs, for example.
How does the pricing of your product or service compare to the market price of similar products or services?
Explain how the pricing of your product or service is competitive. For instance, if the price you plan to charge is lower, why are you able to do this? If it's higher, why would your customer be willing to pay more? This is where the "strategy" part of the pricing strategy comes into play; will your business be more competitive if you charge more, less, or the same as your competitors and why?
What kind of ROI (Return on Investment) are you expecting with this pricing strategy, and within what time frame?
Sales and Distribution Plan
Remember, the primary goal of the marketing plan is to get people to buy your products or services. Here's where you detail how this is going to happen.

Traditionally there are three parts to the Sales and Distribution section, although all three parts may not apply to your business.

1) Outline the distribution methods to be used.

How is your product or service going to get to the customer? Will you distribute your product or service through a website, through the mail, through sales representatives, home delivery, or through retail?
What distribution channel is going to be used?
In a direct distribution channel, the product or service goes directly from the manufacturer to the consumer. In a one stage distribution channel, it goes from manufacturer to retailer to consumer. The traditional distribution channel is from manufacturer to wholesaler to retailer to consumer. Outline all the different companies, people and/or technologies that will be involved in the process of getting your product or service to your customer.
What are the costs associated with distribution?
What are the delivery terms?
How will the distribution methods affect production time frames or delivery? (How long will it take to get your product or service to your customer?)
If your business involves selling a product, you should also include information about inventory levels and packaging in this part of your marketing plan if applicable. For instance:

How are your products to be packaged for shipping and for display?
Does the packaging meet all regulatory requirements (such as labeling)?
Is the packaging appropriately coded, priced, and complementary to the product?
What minimum inventory levels must be maintained to ensure that there is no loss of sales due to problems such as late shipments and back orders?
2) Outline the transaction process between your business and your customers.

What system will be used for processing orders, shipping, and billing?
What methods of payment will customers be able to use?
What credit terms will customers be offered? If you will offer discounts for early payment or impose penalties for late payment, they should be mentioned in this part of your marketing plan.
What is your return policy?
What warranties will the customer be offered? Describe these or any other service guarantees.
What after-sale support will you offer customers and what will you charge (if anything) for this support?
Is there a system for customer feedback so customer satisfaction (or the lack of it) can be tracked and addressed?
3) If it's applicable to your business, outline your sales strategy.

What types of salespeople will be involved (commissioned salespeople, product demonstrators, telephone solicitors, etc.)?
Describe your expectations of these salespeople and how sales effectiveness will be measured.
Will a sales training program be offered? If so, describe it in this section of the marketing plan.
Describe the incentives salespeople will be offered to encourage their achievements (such as getting new accounts, the most orders, etc.).
Advertising and Promotion Plan
Essentially the Advertising and Promotion section of the marketing plan describes how you're going to deliver your Unique Selling Proposition to your prospective customers. While there are literally thousands of different promotion avenues available to you, what distinguishes a successful plan from an unsuccessful one is the focus - and that's what your Unique Selling Proposition provides.

So think first of the message that you want to send to your targeted audience. Then look at these promotion possibilities and decide which to emphasize in your marketing plan:

Advertising - The best approach to advertising is to think of it in terms of media and which media will be most effective in reaching your target market. Then you can make decisions about how much of your annual advertising budget you're going to spend on each medium.

What percentage of your annual advertising budget will you invest in applicable methods of advertising, such as:

the Internet (including business website, email, social media campaigns, etc.)
direct mail
door to door flyer delivery
cooperative advertising with wholesalers, retailers or other businesses?
radio
newspapers
magazines
directories
billboards
bench/bus/subway ads
television
Include not only the cost of the advertising but your projections about how much business the advertising will bring in.

Sales Promotion - If it's appropriate to your business, you may want to incorporate sales promotional activities into your advertising and promotion plan, such as:

offering free samples
coupons
the point of purchase displays
product demonstrations
Marketing Materials - Every business will include some of these in their promotion plans. The most common marketing material is the business card, but brochures, pamphlets, and service sheets are also common.

Publicity - Another avenue of promotion that every business should use. Describe how you plan to generate publicity. While press releases spring to mind, that's only one way to get people spreading the word about your business. Consider:

product launches
Social Media
special events, including community involvement
writing articles
getting and using testimonials
For more about publicity, see Getting Publicity for Your Business.